Profil Desa Manggung
Ketahui informasi secara rinci Desa Manggung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sebuah desa perajin yang kreatif dengan dua pilar industri unggulan. Desa ini dikenal luas sebagai sentra genteng press tradisional yang kokoh sekaligus pelopor inovasi batik tulis khas dengan motif-motif yang
-
Pusat Industri Genteng Press
Desa Manggung merupakan sentra produksi genteng press dari tanah liat yang telah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat selama beberapa generasi, terkenal dengan kualitasnya yang teruji.
-
Inovasi Seni Batik Tulis Khas
Secara kreatif, Desa Manggung berhasil mengembangkan identitas baru melalui kerajinan batik tulis dengan motif-motif unik yang terinspirasi langsung dari potensi lokal, seperti genteng dan alam sekitar.
-
Etos Produktivitas dan Kreativitas
Masyarakat Desa Manggung memiliki etos kerja yang tinggi, mampu memadukan kerja keras dan ketangguhan dalam industri tanah liat dengan kehalusan dan nilai seni dalam kerajinan membatik.
Di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, terdapat sebuah "panggung" di mana kerja keras dan kreativitas berpadu secara harmonis. Desa Manggung, sesuai namanya yang berarti panggung atau tempat tampil, telah menjelma menjadi sebuah etalase bagi semangat produktivitas masyarakatnya. Desa ini tidak hanya memiliki satu, melainkan dua jiwa industri kerajinan yang berjalan beriringan: kekokohan industri genteng press tradisional yang telah mengakar puluhan tahun dan kehalusan seni batik tulis inovatif yang kian merekah.
Desa Manggung ialah sebuah anomali yang menginspirasi. Di satu sisi, lanskapnya diwarnai oleh barisan genteng tanah liat yang dijemur di bawah terik matahari, sebuah pemandangan yang merefleksikan industri padat karya yang menjadi tulang punggung ekonomi. Di sisi lain, di dalam rumah-rumah warganya, tangan-tangan terampil dengan sabar menggoreskan malam panas dari canting, melahirkan lembaran-lembaran batik dengan motif yang bercerita tentang identitas lokal. Perpaduan antara industri tanah dan seni rupa ini menjadikan Manggung sebuah desa perajin yang komplet dan berdaya saing.
Sejarah di Balik Panggung Para Perajin
Asal-usul nama "Manggung" seringkali dikaitkan oleh masyarakat setempat dengan kata panggung, yang dapat diartikan sebagai panggung pertunjukan atau tempat yang lebih tinggi. Secara filosofis, nama ini seolah menjadi doa dan motivasi bagi warganya untuk selalu "tampil" dan menunjukkan karya serta kemampuan terbaik mereka. Semangat inilah yang diyakini menjadi bahan bakar bagi tumbuhnya berbagai industri kerajinan di desa ini dari generasi ke generasi.
Secara historis, Desa Manggung merupakan bagian dari kawasan agraris yang subur di Ngemplak. Namun potensi sumber daya alam berupa tanah liat berkualitas di wilayahnya secara alamiah mengarahkan masyarakatnya untuk mengembangkan keahlian di bidang kerajinan gerabah, yang kemudian mengerucut pada spesialisasi pembuatan genteng press. Keahlian ini menjadi warisan turun-temurun yang membentuk identitas utama desa selama berpuluh-puluh tahun.
Geografi, Administrasi dan Data Desa
Desa Manggung secara administratif merupakan salah satu dari 12 desa di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Manggung mencakup 2,05 kilometer persegi, menjadikannya salah satu desa dengan luas wilayah terkecil di kecamatannya. Meskipun wilayahnya tidak luas, tingkat pemanfaatan lahannya sangat optimal untuk pemukiman dan sentra-sentra industri rumahan.
Dengan jumlah penduduk pada akhir 2023 yang tercatat sekitar 3.950 jiwa, tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, yaitu sekitar 1.927 jiwa per kilometer persegi. Batas-batas wilayah Desa Manggung meliputi:
Berbatasan dengan Desa Sobokerto
Berbatasan dengan Desa Ngesrep
Berbatasan dengan Desa Donohudan
Berbatasan dengan Desa Sindon
Pemerintahan desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa berperan aktif dalam membina dan memfasilitasi para perajin untuk terus berkembang dan berinovasi.
Pilar Pertama: Industri Genteng yang Menjadi Tulang Punggung
Denyut nadi ekonomi utama Desa Manggung sejak lama berdetak di dapur-dapur produksi genteng yang dikenal dengan sebutan tobong. Industri ini menjadi tulang punggung yang menopang kehidupan mayoritas warga. Pemandangan hamparan genteng berwarna cokelat kemerahan yang sedang dalam proses pengeringan di halaman-halaman rumah ialah ciri khas visual dari desa ini.
Proses pembuatan genteng di Manggung sebagian besar masih mempertahankan metode tradisional yang padat karya, sebuah proses yang menjamin kualitas produk. Tahapannya meliputi penggilingan dan pencampuran tanah liat, pencetakan dengan mesin press manual, pengeringan dengan bantuan sinar matahari selama beberapa hari, hingga proses pembakaran di dalam tungku raksasa (tobong) yang bisa memakan waktu berhari-hari untuk mencapai tingkat kematangan sempurna.
Kualitas genteng produksi Manggung sudah terkenal di kalangan para pembangun dan pedagang material di wilayah Soloraya. Reputasinya dibangun di atas kekuatan, presisi, dan daya tahan terhadap cuaca. Industri ini menciptakan rantai ekonomi yang melibatkan banyak pihak, mulai dari penambang tanah liat, perajin cetak, pekerja jemur, hingga spesialis pembakaran dan distributor.
Pilar Kedua: Inovasi Artistik dalam Goresan Batik Manggung
Di tengah dominasi industri genteng yang cenderung maskulin dan padat karya, Desa Manggung melahirkan sebuah inovasi yang artistik dan halus: Batik Tulis Manggung. Kelahiran kerajinan batik ini didorong oleh keinginan untuk diversifikasi ekonomi serta pemberdayaan perempuan dan ibu-ibu rumah tangga di desa.
Yang membuat Batik Manggung istimewa ialah keunikan motif-motifnya yang sangat terikat dengan identitas lokal. Para perajin tidak meniru motif yang sudah ada, melainkan menciptakan corak-corak baru yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari mereka. Beberapa motif unggulan yang dikembangkan antara lain:
Motif Genteng: Mengangkat bentuk genteng yang menjadi ikon desa sebagai pola utama, sebuah representasi dari pilar ekonomi masyarakat.
Motif Tobong: Terinspirasi dari bentuk tungku pembakaran genteng, melambangkan api semangat dan kerja keras.
Motif Flora Lokal: Menggambarkan tumbuhan atau bunga yang banyak dijumpai di lingkungan desa.
Proses pembuatannya yang sepenuhnya menggunakan teknik tulis dengan canting menghasilkan kain batik yang bernilai seni tinggi. Setiap helai kain merupakan sebuah karya personal yang menuntut kesabaran, ketelitian, dan cita rasa seni. Kehadiran Batik Manggung menjadi penyeimbang, memberikan sentuhan keindahan dan kelembutan di tengah industri tanah liat yang keras.
Visi Pembangunan: Menyatukan Dua Kekuatan Menuju Desa Wisata Kreatif
Memiliki dua pilar industri kerajinan yang kuat merupakan potensi luar biasa bagi Desa Manggung. Pemerintah desa bersama komunitas perajin kini tengah merintis visi untuk menyatukan kedua kekuatan ini dalam sebuah konsep "Desa Wisata Kreatif." Tujuannya ialah untuk mengubah Manggung dari sekadar desa produsen menjadi destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik.
Kepala Desa Manggung, Bapak Slamet, menjelaskan visi tersebut. "Genteng ialah kekuatan kami, batik ialah keindahan kami. Visi kami yaitu menyatukan keduanya. Kami ingin pengunjung bisa datang ke Manggung untuk melihat langsung proses pembuatan genteng yang kokoh, lalu mereka bisa belajar membuat batik yang halus di sanggar kami. Ini ialah paket pengalaman Manggung yang utuh," paparnya.
Rencana pengembangan ke depan meliputi pembangunan sebuah galeri terpadu untuk memamerkan dan menjual produk genteng dan batik, penataan sentra-sentra produksi agar lebih ramah pengunjung, serta penyelenggaraan lokakarya (workshop) bagi wisatawan. Sinergi antara dua kerajinan ini diharapkan dapat saling memperkuat: reputasi genteng dapat menarik pengunjung awal, sementara keindahan batik memberikan cinderamata bernilai seni tinggi untuk dibawa pulang. Dengan visi ini, Desa Manggung sedang mempersiapkan panggungnya untuk sebuah pertunjukan kreativitas dan kewirausahaan yang lebih besar.
